PERSOALAN inspirasi.
Tiap orang sebenarnya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Hujan yang
menetes perlahan, menjadikan seorang anak manusia membuat blog dengan ID "pecintahujan." Atau karena suka
dengan kucing, nama salah seorang sahabat nabi namanya jadi terkenal dengan
"Bapaknya Kucing" atau Abu Hurairah.
Binatang, tumbuhan, dan
manusia bisa menjadi inspirasi bagi kita, kalau kita lebih serius mencoba
mencari apa yang bisa saya kutip dari kisahnya. Para penulis besar biasanya
begitu peka dan cepat menangkap kisah hidup orang lain kemudian dituliskannya
dalam bebait-bait. Tidak harus semua alur kehidupannya kita ketahui memang,
cukup beberapa saja, atau bahkan satu saja ritme hidupnya kita dapat, itu bisa
menjadi inspirasi besar bagi kita.
Dari Yusril. Yusril Ihza
Mahendra adalah tokoh terkenal di Indonesia. Karirnya di kampus bagus, setidaknya bisa dilihat dari posisinya sebagai guru besar Hukum Tata Negara UI. Pun demikian di pemerintahan, ia pernah jadi menteri
dan pimpinan partai. Saya baca tulisan-tulisannya, juga komentarnya menjelang
kejatuhan Pak Harto 1998. Terkait dengan Yusril, saat jadi mahasiswa, saya
rajin sekali menimba ilmu pada salah seorang senior saya, namanya Syarifuddin
Jurdi. Ia lulusan sosiologi Universitas Hasanuddin yang waktu itu aktif di
salah satu partai Islam. Salah satu bukunya yang tebal—sekitar 500-an halaman tentang Sistem Politik Indonesia. Saya temukan buku ini di Gramedia Matraman, Jakarta.
Waktu mahasiswa itu saya biasa
ke kamar Kak Syarif untuk sekedar share
dan minta nasihat. Darinya saya dapatkan
sebuah poster, gambarnya Yusril sedang memperlihatkan peniti emas yang berasal
dari Pak Natsir sang mantan perdana menteri. Dari situ juga saya tertarik untuk terus belajar
dari Yusril. Salah satu yang saya ambil darinya adalah fakta bahwa beliau
pernah menjadi kernet (kenek) di Jakarta. Terlepas dari berapa lama dia
menjalaninya, tapi ini adalah pilihan yang berani juga.
Jualan Popmie. Dari Yusril
itu, kemudian saat saya tercekik ekonomi, maka saya pun berubah menjadi penjual
asongan di pelabuhan. Ada satu hukum sejarah yang saya gariskan ketika itu,
"Kemelaratan tidak selamanya kekal. Jika kita berusaha sungguh-sungguh,
berani menjalani hidup dari ranah paling bawah, kelak kita akan berhasil."
Ini sejalan dengan apa yang bisa kita petik dari buku Dare to Fail-nya Billi PS. Lim dari Malaysia, atau hikmah yang dalam
dari Sang Alkemis-nya Paulo Coelho.
Nggak lama saya jualan pop mie
di kapal, akhirnya ketika situasi kritis itu saya jalani, saya kembali hidup
normal. Artinya, kalau kita berani berbuat, kelak dalam waktu yang nggak
terlalu lama, hidup kita akan normal lagi.
Di waktu yang lain saya jualan
buku dan pulpen kepada teman-teman saya yang perempuan. Kenapa perempuan?
Karena perempuan itu perasaannya sangat tinggi, mereka cepat kasihan sama orang
lain, cepat empatik gitu. Akhirnya dalam satu hari banyak pulpen yang saya bawa
itu laku. Entah mereka beli karena kasihan ataukah karena mereka butuh pulpen,
yang jelas mereka membelinya.
Dari Yohanes Surya. Banyak
dari kita yang kenal, dia professor, juga tokohnya Olimpiade Fisika. Dalam
bukunya Mestakung, dia paparkan sebuah hukum alam. Bahwa saat kita dihadapkan pada sebuah
krisis, jangan lari! Tapi, putuskan untuk melangkah! Kelak, kalau kita sudah
melangkah, semesta (mesta) akan mendukung (kung) kita. Ini adalah hukum alam,
bagi siapa yang berani sungguh-sungguh, dia akan berhasil. Man Jadda Wajada! dalam Bahasa Arabnya, "Siapa sungguh-sungguh dia akan dapat."
Buku Mestakung
sangat bagus, dan inspiratif untuk kita baca. Saya menganjurkan untuk kita semua membaca buku
itu. Perjuangannya sampai anak-anak Indonesia bisa berhasil menjadi yang
terbaik dalam Olimpiade Fisika baik dalam maupun luar negeri sangat bagus kita
teladani. Ini buku motivasi, ini buku yang kalau kita serius bacanya, semangat
kita akan bangkit untuk maju. Kalau mereka bisa, kenapa kita nggak bisa di
dunia kita sendiri?
Dimana-mana Ada Inspirasi.
Kalau kita serius baca Qur'an, di dalamnya banyak banget inspirasi yang bisa
kita kutip. Kisah tentang Nabi Yusuf yang berani nggak menurutkan nafsunya
waktu dijebak oleh Zulaikha. Kisah Nabi Ayyub yang sabar banget waktu sekitar 7
tahun menderita sakit kulit, bahkan di ketika salah satu belatung yang menempel
di kulitnya jatuh, sang nabi malah meletakkannya lagi di tempat semua, ya, di
kulitnya! Kisah pengusiran kaum beriman di Mekkah, dihina kiri kanan, tapi
karena mereka sabar, bersatu, akhirnya, benar kota Mekkah berhasil mereka futuh-kan, dalam waktu yang nggak
terlalu lama!
Kisah penciptaan alam semesta,
dari benturan besar atau yang kita kenal dengan teori Big Bang, teori Darwin
yang jadi inspirasi bagi Karl Marx untuk bukunya Das Capital, atau kisah terusirnya orang Israel yang pembangkang
itu sampai mereka buat konspirasi dengan Inggris dan berdirilah Negara Israel
itu menarik untuk kita ambil hikmahnya: Kalau kita serius, kita pasti bisa!
Orang Yahudi karena mereka serius, terutama setelah pertemuan mereka di Bazel
Swiss, mereka aktifkan gerakan Zionisme Internasional dalam bidang politik,
membangun ekonomi yang kuat, relasi yang mantap, akhirnya mereka bisa rebut
Palestina yang bukan tanah mereka. Ada hukum di sini: Siapa yang sungguh-sungguh, dia yang dapat!
Negara Arab pada nggak bersatu, masing-masing mau menang
sendiri. Mau dipuji sebagai
pemimpin bagi bangsa lain. Ini juga bisa menjadi inspirasi untuk kita cari apa
hukumnya di situ: Perpecahan selalu mendatangkan kesusahan. Ya, betapa sejak
Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung yang salah satu point-nya membantu
negara lain agar bebas dari cengkeraman penjajahan, termasuk bangsa Palestina,
karena kita orang Islam nggak bersatu, maka kasihan saudara kita di sana masih
menderita.
Inspirasi bisa kita dapat dari
mana saja. Asal kita mau mencari, cukup satu point sajalah. Kemudian point itu
kita jabarkan, kita tambahkan data-data yang relevan, maka kelak akan jadilah
sebuah bangunan karya yang menarik,
inspiratif dan konstruktif... []
No comments:
Post a Comment